[Now&Then]

 

Yesterday my friends and I had a little gathering (Unofficial, it is) at Mid Valley. It's good to see Faidz, Bino, and Ezzad after almost 2 years 'graduating' from the matriculation program. Meeting them has made me reminiscing the good, old year in Johore matriculation, Tangkak. Apart of gruelling academic program, the one-year-program is my absolute turning point in my life. Here goes my story;

Academic: Faidz, Bino, Palie, Ezzad, Nafis, are my 'practicum'mate.  I still vividly remember how problematic we were whenever it comes with lab experiments. In biology class, we were the most active species. All of us are as curious as cats; we put almost everything under the microscopes, hair, nail, ants, and everything that seems bizarre. The best part is when we were in the last semester, we had to did individual observation on internal organs of rodent which is mouse. We were very, very excited to hold the knife and CUT the skin of the unlucky mice for the first time. God, all the mice are fat and fleshy! I think they were given so much food before the 'operation' by illegitimate 'doctors'. Hahahaha. (May all of the victims of our experiments be blessed by God, for helping us to see and learn the wonder of Allah's creation. InsyaAllah.)

Spiritual: This is the most significant knowledge that I've learnt throughout my life (to date). It was a really beautiful thing when people around you care about your spiritual development. They helped me to discover my "blind spot" in Life. Saya di 'tarbiyyah' oleh mereka yang saya kagumi ilmu agamanya. Saya sertai usrah-usrah yang dijalankan. Dari isu Palestin, Ramallah, Hizbut Tahrir, Al-Bana, Yusuf Estes, hinggalah ke politik dunia, semuanya dibincangkan dengan secara ilmiah sekali. Untuk pertama kalinya, saya rasa apa itu keindahan persaudaraan dalam Islam. Setiap pagi, Faidz atau Fahim akan bangun untuk mengejutkan saya untuk ke Masjid untuk solat Subuh berjemaah. Pendek kata, kami saling ingat-mengingati antara satu sama lain. Itu lah gunanya berada dalam satu jemaah yang baik. Untuk pertama kali dalam hidup ini, rasa ada matlamat rasanya hidup. Rasa betapa dekat dengan Allah S.W.T. Saya tak pernah terfikir untuk belajar ilmu agama, bagi saya asalkan tak melakukan dosa, itu sudah cukup baik dan tak perlulah hendak menghafal 30 juzuk Kalam Allah di benak kepala ini. Faidz, Fahim, Zul, Aliff, Ammar Taqiyuddin, Ustaz Awang; sesungguhnya saya berhutang dengan anda dan mustahil saya bisa membayar balik kebaikan dan segala yang anda telah lakukan. Semoga Allah berkati perjalanan hidup kalian. Masih saya ingat kita ahli-ahli KARISMA meronda kawasan kolej setiap malam untuk mengelakkan pelajar-pelajar dari membuat maksiat. Dari tengah malam hingga ke pagi agaknya, sampai terjumpa orang yang dirasuk lagi. Hahaha. 

Sekarang: Hidup tanpa kalian amat sukar rasanya. AlQuran ku jarang diselak, Ma'thurat ku kian berdebu. Tiada sahabat untuk membimbing diri yang maha cetek ilmunya ini. Tiada sahabat lagi yang bisa menarik telinga, merenjis air ke muka, dan menarik saya turun kekatil untuk berjemaah dikala awal pagi. Tiada lagi sahabat yang mengajak saya mendengar Usrah dalam halaqah. Tiada lagi sahabat yang bisa menasihati saya untuk kembali ke jalan yang dahulunya saya jejaki bersama kalian semua. Tiada sesiapa untuk dipersalahkan melainkan diri. Saya tersesat dalam jalan yang saya pilih sendiri. Namun saya pasti, kita berjumpa dan berpisah kerana Allah, dan tanggungjawab untuk mentarbiyyah dan ditarbiyyah itu tergalas dibahu sendiri sebagai hamba Allah. Sukar sungguh rasanya. Semoga Allah menyelamatkan saya, kalian dan semua dalam keributan hidup kini. InsyaAllah.